Danau Siais
Danau Siais adalah
salah satu daerah Tapanuli Selatan Sumatera Utara yang memiliki potensi besar untuk dijadikan objek rekreasi
penghilang penat aktivitas. Simpang menuju danau Siais akan ditemukan sebelah
kiri dari arah Padangsidimpuan, persis sebelum jembatan Batangtoru memasuki
kawasan PTPN III. Jarak tempuh sekitar 74 km dari kota Padangsidimpuan. Namun
jika dilewati melalui jalur Simarpinggan akan menghemat perjalanan sekitar 20
km, tetapi jalan rusak yang dilalui lebih panjang.
Selain menikmati
panoramanya yang indah, para pengunjung akan dapat menyaksikan kejaiban adanya
ikan merah beribu ekor. Ikan ini terdapat di sungai kecil pinggir desa yang
berbatasan dengan danau Siais, namanya desa Rianiate. Adapun sebab banyaknya
komoditas ikan ini karena kepercayaan masyarakat yang mana, jika ikan ini
dikonsumsi akan menjadi malapetaka bagi konsumennya. Konon, sekitar 1940-an,
ikan itu dilepaskan oleh seorang Syekh yang memiliki karomah yang tinggal di
masjid dekat sungai tersebut. Beliau sedih melihat sungai yang kotor, padahal
akan dipergunakan untuk berwudhu. Sehingga ia menebarkan ikan merah di sungai
tersebut sebagai pembersih air sungai agar dapat digunakan untuk berwudhu.
Ikan-ikan tersebut terus berkembang dan sampai sekarang ikan-ikan tersebut
masih ada. Ikan itu boleh dikonsumsi apabila telah melewati batas sungai yang
ditetapkan.
Danau Siais ini
menyimpan panaroma yang sangat indah. Namun pengunjung ke lokasi ini masih
tergolong minim, dikarenakan perjalanan menuju lokasi tidak seindah panoramanya.
Jalan yang tidak rata membuat pengunjung kapok menghampiri danau Siais yang
kesepian ini. Tetapi para adika pramuka dan gerombolannya sangat menyukai danau
Siais ini. Tak jarang mereka menobatkan lokasi ini menjadi bumi perkemahan
mereka. Mereka memilih danau Siais sebagai bumi perkemahan ini disebabkan tak
lain karena alam yang terbuka dan indah, cocok untuk tadabbur alam. Menyadari
kekuasaan Ilahiy yang menjadikan sebuah daerah yang mengkilau setelah menempuh
perjalanan yang melelahkan.
Kegiatan pramuka ini
salah satu langkah awal membuka mata penduduk Tapanuli Selatan bahwa kita
memiliki satu daerah yang seharusnya sangat dibanggakan, sehingga harus
melestarikannya dan mengelolanya menjadi lokasi pariwisata yang tak kalah
dengan lokasi pariwisata lainnya, sehingga dapat memajukan kabupaten Tapanuli
Selatan yang tercinta ini, khususnya bagi masyarakat sekitar danau Siais.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar